Sumber http://bit.ly/PB14oR |
Biasanya
anak-anak suka menanyakan kepada orang tua “Masih berapa hari lagi puasanya ma?" atau “Kapan sih lebarannya pa?" Sebagai orang tua kita harus memberikan
pemahaman kepada anak-anak bahwa puasa
itu tidak hanya dihitung harinya tetapi yang terpenting adalah ikhlas
menjalankannya. Namun kita harus bisa menyampaikan kepada anak-anak dengan
bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh anak-anak kita.
Cara yang
bisa dipakai untuk menyampaikan “pesan berpuasa” kepada anak-anak adalah dengan
cara yang kreatif dan menarik bagi anak-anak. Salah satu caranya adalah dengan
berkebun. Untuk bisa memanen buah atau sayur diperlukan waktu yang relatif
lama. Pilih jenis tanaman yang lama panenannya sama dengan lama bulan puasa.
Semisal sawi, kangkung, bayam, dan tanaman daun lainnya, tanaman tersebut
rata-rata umur panennya adalah satu bulan. Sehingga ketika memanen tanaman sama
momennya dengan perayaan lebaran. Melalui tanaman mereka bisa menghitung hari
berpuasa, dari awal tanam sampai panen.
Dari
kegiatan berkebun tersebut, anak-anak di beritahu tentang hakikat puasa yang
tidak hanya menahan haus dan lapar. Anak-anak diajarkan tentang disiplin,
menyiram tanaman setiap hari, sepertii halnya disiplin berbuka dan bangun sahur
pada dini hari. Mereka juga diajarkan untuk ikhlas, di ibaratkan sebuah tanaman
yang di beri kotoran (pupuk) tetapi
malah tumbuh dan berkembang baik, bagaimana dengan manusia? Mereka juga
diajarkan untuk bersabar menjaga tanamannya agar bisa dipanen seperti halnya
menjaga puasa agar bisa merayakan lebaran. Dan masih banyak lagi nilai-nilai
kebaikan yang dapat diambil dari sebuah tanaman.
Nah mumpung
masih minggu-minggu awal bulan puasa yuk ajak anak-anak berkebun. Ajari mereka
tentang nilai-nilai kebaikan dan mencintai lingkungan. Berpuasa sambil berkebun
pasti menyenangkan. Jangan lupa memberi hadiah kesukaan mereka jika berhasil
menjalankan puasa dan memanen tanamannya.
San
Tidak ada komentar:
Posting Komentar