Rabu, 22 Agustus 2012

Menyelamatkan Tanaman yang ditinggal Mudik

Sumber http://bit.ly/Nkgjic

Berkumpul dengan keluarga besar adalah saat yang paling ditunggu ketika lebaran tiba. Kita bisa bermaaf-maafan dan berbagi cerita dengan sanak saudara. Terkadang untuk berkumpul dengan keluarga kita harus meninggalkan rumah dan pergi ke kampung halaman. Kita juga harus meninggalkan tanaman kesayangan kita.

Sebenarnya tanaman yang ditinggal mudik bisa tetap dirawat, dengan mengkondisikan tanaman agar tidak terbengkalai. Namun Jika anda lupa mempersiapkanya dan terpaksa meninggalkan tanaman begitu saja, setelah mudik, coba tengok kembali tanaman tersebut mungkin masih bisa diselamatkan. Biasanya tanaman yang kita tinggalkan akan mengalami kekeringan, apalagi di sebagian besar wilayah di Indonesia tidak turun hujan.

Berikut ini adalah cara mengatasi tanaman yang kekeringan akibat ditinggal mudik :
  1. Pastikan pada tanaman masih ada daun yang tidak kering (masih hijau), daun yang sudah kering dibersihkan dari tanaman, jika masih lumayan banyak daun yang hijau sisakan dua atau tiga daun saja, cara ini bertujuan untuk mengurangi penguapan yang berlebihan
  2. Jika tanaman berada di dalam pot, rendam pot dan tanaman sampai basah, lalu ditiriskan
  3. Memberikan mulsa alami pada tanaman, bisa digunakan sampah-sampah daun, tempatkan sampah daun tersebut untuk menutupi media tanamn di dalam pot. Sampah daun ini juga bisa berfungsi sebagai pupuk nabati.
  4. Tidak disarankan untuk memberikan pupuk kemasan, untuk menghindari tanaman agar tidak stress
Demikian tips untuk mengatasi kekeringan akibat ditinggal mudik. Mudah-mudahan tanaman anda bisa kembali seperti semula. Semoga bermanfaat :)

San


Sabtu, 18 Agustus 2012

Selamat Idul Fitri 1433 H


SELURUH CREW FARMING SCHOOL MANAGEMENT MENGUCAPKAN
"SELAMAT IDUL FITRI 1433 H"




"MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN"

Jumat, 17 Agustus 2012

Tanaman-tanaman Asli Indonesia di Luar Negeri

Sumber http://bit.ly/OEEGNq

Di bulan agustus tepatnya tanggal 17 agustus kita selalu merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Hari-hari di bulan Agustus biasa kita isi dengan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan nasionalisme. Untuk meningkatkan rasa cinta tanah air, kita juga bisa belajar sejarah, dengan sejarah kita tahu betapa beratnya perjuangan para pahlawan di masa lalu.

Sejarah tidak hanya tentang peperangan, tetapi juga tentang peristiwa yang membanggakan. Misalnya tentang diabadikannya nama tokoh Indonesia pada  jalan raya di luar negeri, di balik pemberian nama tersebut terdapat peristiwa membanggakan yang dilakukan oleh sang tokoh. Semua itu dilakukan demi mengharumkan nama Indonesia di dunia Internasional.

Ir. Soekarno atau yang dikenal dengan nama Bung Karno adalah tokoh proklamator kemerdekaan Republik Indonesia yang sering mengharumkan nama Indonesia di mata Internasional. Ketika beliau berkunjung ke luar negeri ataupun menerima tamu dari luar negeri, Bung Karno sering membawakan tanda mata berupa tanaman. Tanaman tersebut di berikan Bung Karno sebagai tanda persahabatan terhadap negara yang dituju. Sampai saat ini tanaman tersebut masih dirawat dengan baik, bahkan bermanfaat bagi negara sahabat.

Berikut ini adalah beberapa tanaman asli Indonesia yang di bawa Bung Karno ke luar negeri sebagai tanda persahabatan :

1. Anggrek Kimilsungia

Anggrek Kimilsungia adalah sebuah kultivar anggrek hibrida. Ia adalah “dendrobium” asli Indonesia dari Sulawesi Selatan. Sedangkan nama “Kimilsungia” adalah ciptaan Presiden Soekarno, dengan memadukan kata Kim Il Sung dan Indonesia. Diplomasi Bunga ala Bung Karno untuk mengikat hubungan kerja sama dengan Korea Utara ini ternyata cukup efektif. Sebab bagi rakyat Korea Utara, anggrek Kimilsungia pemberian Indonesia itu tercermin utuh di dalam bunga keabadian yang selalu mekar di lima benua.

Kisah bunga anggrek Kimilsungia bermula dari kunjungan diplomatik Presiden Korea Utara Kim Il Sung ke Indonesia, 13 April 1965. Pada saat itu, untuk menyenangkan tamunya yang sedang berulang tahun, Presiden Soekarno mengajak Kim Il Sung jalan-jalan di Kebun Raya Bogor, sambil menikmati berbagai jenis tanaman khas Indonesia. Saat mereka berdua melintas dekat tanaman anggrek, Kim Il Sung terpesona akan keindahan anggrek asal Sulawesi Selatan yang sedang mekar. Momen ini dimanfaatkan oleh Presiden Soekarno dengan memetik sekuntum anggrek itu dan diberikan sebagai hadiah ulang tahun kepada sang tamu. Soekarno kemudian memberi nama Kimilsungia pada bunga itu. Sejak itu pula Kimilsungia diabadikan sebagai bunga nasional Korea Utara, sekaligus sebagai simbol persahabatan Indonesia dan Korea Utara.

Tidak hanya Presiden Kim Il Sung, tapi juga takyat Korea Utara merasa gembira dengan pemberian itu. Di Korea Utara, tanaman anggrek ini terus mereka rawat dan dikembangkan sehingga kualitasnya semakin baik. Menurut beberapa sumber, di Korea Utara, Anggrek Kimilsungia kini bisa menghasilkan enam hingga tujuh kuntum bunga pada tiap tangkai. Sementara di Indonesia hanya memiliki tiga kuntum setiap tangkai.

Sampai saat ini di Korea Utara selalu diadakan Festival Bunga Kimilsungia, festival tersebut adalah event tahunan yang diadakan oleh pemerintah Korea Utara. Bagi yang ingin melihat anggrek Kimilsungia tentu tidak harus datang ke Korea Utara, sebab bunga tersebut dapat dilihat di Kebun Raya Bogor. Letaknya didalam bangunan rumah kaca berpagar kayu yang didalamnya terdapat beragam jenis anggrek dari seluruh Indonesia.

2. Mangga Soekarno

Sumber http://bit.ly/Q7eipQ
Mangga Sokearno dapat dijumpai di Mesir, tepatnya di perkebunan Alexandria Desert Road dan Cairo Ismailia Plantation di Kota Cairo. Soekarno membawa sebatang bibit unggul mangga cangkokan dari Indonesia, untuk diserahkan kepada sahabatnya Gamal Abdel Nasser di Mesir, presiden Mesir saat itu. Hal ini terungkap, pada saat kunjungan kenegaraan Presiden Megawati Soekarno Putri ke Mesir pada tahun 2003. Yang saat itu diinformasikan langsung oleh Menteri Pertanian Mesir Dr. Yousef Wali. Kini mangga bawaan Soekarno itu dikenal luas oleh masayarakat dengan nama Mangga Soekarno.

Keunggulan mangga Soekarno menurut petani Mesir, karena dagingnya tebal, bijinya kecil serta rasanya manis dan harum. Para ahli pertanian Mesir telah melakukan beberapa modifikasi gen pada mangga itu, sehingga mampu tumbuh di lahan pertanian negeri Seribu Menara itu yang didominasi padang pasir gersang dan tandus. Malah mangga itu memberikan rasa dan aroma yang lebih harum ketimbang aslinya.

Keunikan mangga Soekarno setelah dimodifikasi, mampu tumbuh dalam lahan seekstrem apapun, dengan hanya membutuhkan sedikit air. Jenis mangga ini umumnya ditanam oleh petani di perkebunan Cairo Alexandria desert road dan Cairo Ismailia plantation. Banyak orang asing terkesima dan tidak percaya saat melihat pohon mangga ajaib itu. Tumbuh sehat di tengah padang pasir, dengan bunga dan buah yang rimbun.

3. Pohon Soekarno

Sumber http://bit.ly/Rn9UKD

Berkembangnya tanaman Mimba di tanah suci Makkah memang dipelopori oleh Presiden Soekarno saat mengunjungi Arab Saudi di zaman Raja Fahd. Sekarang, pohon Soekarno itu berkembang luas, bukan hanya di Kota Makkah tetapi juga sampai di Madinah, Jeddah, dan kota lain di Arab Saudi. Di tanah Arab pohon ini dikenal sebagai pohon Soekarno.

Bentuk pohonnya pun dibuat beraneka. Di Udaibiyah, tempat bersejarah saat dulu Nabi Muhammad SAW membuat perjanjian dengan orang-orang Quraish, pohon Soekarno dibiarkan tumbuh bercabang-cabang sehingga lingkungannya menjadi rindang. Udaibiyah sekarang ditetapkan sebagai salah satu tempat miqat untuk ibadah umrah. Di halaman Museum Ka'bah, atau disekitar Masjid Aisyiah, Tan'im, dan di sepanjang jalan Kota Makkah, pohon Soekarno dipangkas berbentuk bulat, meruncing, atau lainnya sesuai selera. Dengan adanya pohon Soekarno, beberapa kota di tanah suci tidak gersang lagi.

Nah, ternyata tanaman asli Indonesia dapat mempererat persahabatan Indonesia dengan negara lain. Tanaman tersebut juga mengharumkan nama Indonesia karena memberi banyak manfaat di negara tetangga. Yuk, kita lestarikan tanaman-tanaman asli Indonesia :)

Dirgahayu Republik Indonesia ke 67, Merdeka !!

San
Sumber Tulisan

Selasa, 14 Agustus 2012

Makna di Balik Lambang Pramuka

Sumber http://bit.ly/PTKqNr

Masih ingat tepuk pramuka kan? tepuk pramuka sangat familiar di kalangan anak sekolah, dari SD hingga SMA. Ada satu hal lagi yang sangat familiar, yakni tunas kelapa yang tak lain dan tak bukan adalah lambang pramuka. Tahukah kamu kalau ternyata lambang pramuka dibuat oleh seorang pegawai di Departemen Pertanian? Adalah Bapak Soenardjo Atmodipuro sang penciptanya, sebagai ahli di bidang pertanian beliau menciptakan lambang pramuka dengan gambar tunas kelapa.

Sumber http://bit.ly/NAinmI
Lambang pramuka pertama kali digunakan pada 14 agustus 1961, saat itu Presiden Soekarno juga menganugerahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada organisasi Gerakan Pramuka. Sampai saat ini setiap tanggal 14 Agustus selalu diperingati sebagai hari Pramuka.

Kita dapat belajar nilai-nilai kehidupan dari sebuah pohon atau tanaman. Pramuka adalah sebuah gerakan kepanduan yang mengambil nilai-nilai kebaikan dari sebuah tunas kelapa. Lambang pramuka memiliki makna sebagai berikut :



  1. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
  2. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
  3. Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
  4. Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
  5. Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
  6. Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

Lambang Pramuka juga mengajarkan kita untuk mencintai lingkungan. Lambang Pramuka yang berupa tunas kelapa mengingatkan kita untuk selalu menanamkan nilai-nilai kebaikan di kehidupan kita. Yuk kita tularkan semangat pramuka dalam kehidupan kita sehari-hari, selamat hari Pramuka :)

San

Senin, 13 Agustus 2012

FS Goes to Magelang

Farming School Jalan-jalan akan datang ke Magelang pada 15 Agustus 2012 tepatnya di Farm Land Babrik, Jalan Jogja-Magelang Km 11, RT 02 RW 12, Babrik, Paremono, Mungkid, Kabupaten Magelang. Kegiatan ini dimulai pukul 15.30 WIB.

Sumber http://bit.ly/NkT9hp


FS akan mengajak anak-anak bermain, belajar dan berkebun :)

San

Sabtu, 11 Agustus 2012

Menanam dengan Benih dari Dapur

Sumber http://bit.ly/QorNBT

Mau mulai berkebun tapi bingung mau menanam apa? coba tengok di dapur, kalau disana ada sayur mayur kita bisa memanfaatkannya sebagai benih untuk kita tanam. Kita bisa mengiris cabai, tomat atau terong lalu kita ambil bijinya untuk dijadikan benih. Biji tersebut di keringkan terlebih dahulu, setelah kering kemudian direndam di dalam air selama 10 sampai 15 menit. Biji sayuran tersebut baru siap untuk di tanam.

Selain biji, kita bisa memanfaatkan bagian tubuh tanaman sayuran untuk dijadikan benih. Misalnya tanaman kangkung, jika tanaman tersebut masih ada akarnya kita bisa langsung menanamnya. Namun jika sudah dipotong, kita tetap masih bisa menanamnya tetapi dengan perlakuan khusus. Ambil batang kangkung yang masih ada keratan akarnya, lalu siap ditanam di media tanam.

Memang pertumbuhannya tidak sebagus dengan benih yang dijual di toko. Tetapi kita bisa menjamin bahwa yang kita tanam adalah tanaman yang bebas dari cemaran pestisida. Dengan menanam tanaman sendiri kita bisa menghasilkan makanan sehat.

Berkebun sebenarnya mudah dilakukan dan tidak memerlukan banyak biaya. Dengan memanfaatkan apa yang ada di sekitar kita, berkebun terasa lebih mudah. Jadi siapa bilang berkebun itu merepotkan? Yang terpenting adalah kita sering merawat tanaman agar tumbuh dengan baik. Yuk mulai berkebun :)
San

Rabu, 08 Agustus 2012

Apa Perbedaan Tanaman dan Tumbuhan ?


Tahukah kamu perbedaan antara tanaman dan tumbuhan? Kedua kata tersebut berbeda makna meskipun identik pada satu hal. Kadang kala kita salah menggunakan kedua kata tersebut, padahal setiap kata memiliki makna tersendiri.

Sumber http://bit.ly/QKuAMa


Pada kata tomat misalnya, apakah kita akan membuat kalimat seperti tanaman tomat atau tumbuhan tomat? Jika tomat tersebut tumbuh dengan dibudidayakan maka kita bisa menyebutnya tanaman tomat. Tetapi jika tomat tersebut tumbuh dengan sendirinya secara alami maka kita menyebutnya tumbuhan tomat.

Nah, sudah tahu kan perbedaanya sekarang? Yup, tanaman berarti merawat tumbuhan yang masih liar sementara tumbuhan tumbuh di alam bebas tanpa dirawat manusia. Tumbuhan tomat yang tumbuh liar kemudian dirawat oleh petani bisa disebut sebagai tanaman tomat.

Kalau perbedaan antara benih dan bibit ada yang tahu? tunggu di posting berikutnya ya :)

San

Jumat, 03 Agustus 2012

Menyiram Tanaman dengan Benar

Sumber http://bit.ly/RortnW  

Agar tanaman yang kita budidayakan tumbuh dengan baik maka tanaman tersebut harus kita rawat. Perawatan yang paling sederhana adalah menyiram tanaman. Apalagi di musim kemarau seperti saat ini, penyiraman tanaman penting untuk dilakukan. Tanaman memerlukan air agar dapat berkembang dengan baik. Air juga mendukung proses fotosintesis pada tanaman. Melalui proses fotosnitesis, makanan untuk tanaman di hasilkan.

Tahukah anda bahwa menyiram tanaman itu tidak hanya asal menyiramkan air pada tanaman? Tenyata kita juga harus memperhatikan bagaimana cara kita menyiram tanaman. Jika jumlah air yang kita berikan ke tanaman terlalu sedikit maka tanaman akan kering. Dan jika kita memberikan air terlalu banyak juga tidak baik untuk tanaman karena tanaman akan layu. Maka usahakan memberikan air dengan jumlah yang tepat pada tanaman. Ukuran yang paling mudah digunakan untuk mengetahui  kebutuhan air tanaman adalah dengan melihat kondisi tanah, apakah tanah di sekitar tanaman masih basah atau tidak. Jika tanah masih basah maka tanaman tidak perlu disiram lagi.

Penting untuk diketahui dalam menyiram tanaman adalah waktu penyiraman. Sebaiknya waktu penyiraman tanaman disesuaikan dengan waktu fotosintesis terjadi. Biasanya proses fotosintesis terjadi di pagi hari dan sore hari. Sinar matahari memiliki gelombang tertentu yang dapat membuka stomata (zat hijau daun). Gelombang tersebut muncul di pagi hari dari munculnya matahari sampai sekitar pukul 09.00 dan di sore hari muncul sekitar pukul 14.30 sampai pukul 16.00. Mengapa harus demikian? Karena ketika fotosintesis terjadi, stomata membuka sehingga air dengan mudah masuk ke dalam daun dan diproses oleh tanaman untuk membuat makanan yang disebarkan ke seluruh tubuh tanaman. Nah usahakan ketika menyiram tanaman, daun juga basah karena air lebih cepat diproses menjadi makanan melalui fotosintesis lewat daun daripada lewat akar. 

Dalam menyiram tanaman hendaknya kita juga harus menghemat air, ingatlah bahwa  air adalah sesuatu yang sangat berharga. Maka gunakanlah air secara bijak. Jika tanaman yang harus disiram tidak terlalu luas, lebih baik menyiram tanaman menggunakan pot siram agar kita bisa mengukur kebutuhan air untuk tanaman.  Jika kita bisa menyiram tanaman dengan benar pasti kita akan memperoleh hasil yang baik pula, selamat berkebun !
San