Kamis, 20 September 2012

Keceriaan Anak-anak dalam Berkebun


Farming school jalan-jalan yang dilaksanakan di Magelang (Dusun Babrik, Kecamatan Mungkid) beberapa waktu yang lalu, ternyata membuat adik-adik di sana pengen lagi...hehehe



Adik-adik di sana antusias sekali mengikuti kegiatan FS, walaupun dalam keadaan puasa. Sore hari setelah shalat ashar dan sebelum buka puasa, mereka belajar bersama tim FS menanam sayuran-sayuran dan cara merawatnya.

Sebelum acara menanam dimulai, tim FS bersama adik-adik melakukan perkenalan dan games untuk mengakrabkan diri. Ada sebagian adik-adik yang sudah pernah menanam, tapi ada sebagian juga yang belum tau nama-nama tanaman. Rasa pengen tau dari adik-adik membuat suasana belajar sangat menyenangkan karena mereka aktif bertanya dan melaksanakan apa saja yang tim FS ajarkan.



Sayuran yang ditanam dalam acara FS di Magelang sore itu macam-macam, mulai dari bayam, sawi dan kangkung. Sayuran yang sudah disemai oleh tim FS, dipindahkan oleh adik-adik di lahan dengan mempraktekkan sendiri-sendiri. Di sela-sela belajar menanam sayuran, adik-adik aktif bertanya dan berharap kegiatan FS terus-menerus dilaksanakan di sana. “Mbak, sesuk sore ngeneki meneh ra? Sesuk nandur opo meneh Mbak?” (“Mbak, besok sore kayak gini lagi gak? Besok nanam apa lagi Mbak?”).

Setelah acara menanam selesai, adik-adik bersama tim FS bermain game lagi untuk menambah semangat dan menghilangkan kebosanan. 



Pukul 17.00 WIB, adik-adik diberi pot yang terbuat dari botol bekas untuk ditanami sayuran dan dibawa pulang ke rumah masing-masing. Hal ini selain untuk melatih kesabaran, kerajinan, menambah pengetahuan juga mencerdaskan mereka bagaimana makhluk hidup khususnya tanaman itu dapat tumbuh dan berbuah.



Adik-adik yang tinggal di desa saja mau belajar tentang tata cara menanam tanaman, padahal di sekitarnya juga sudah banyak tanaman. Hayo...adik-adik yang tinggal di kota apa kalian sudah pernah belajar menanam? Saatnya adik-adik tau bagaimana cara menanam tanaman yang dimakan sehari-hari, supaya adik-adik tau apakah makanan yang dimakan sehari-hari itu sudah sehat atau belum.



Ayooo...bergabunglah bersama kakak-kakak Farming School... :)



A Riandari

Senin, 03 September 2012

Menghasilkan Makanan Sehat di Rumah Sendiri

Ajak anak-anak bercocok tanam untuk menghasilkan makanan sehat dan bergizi.

Anak-anak perlu asupan gizi yang cukup agar tumbuh dengan baik. Kandungan gizi dalam makanan yang dicerna oleh anak membantu mereka meningkatkan kecerdasannya. Makanan bergizi dapat menjaga kesehatan sehingga aktivitas belajar anak tidak terganggu. Dengan makan makanan sehat, anak-anak banyak memperoleh keuntungan.

Permasalahan yang sering dihadapi orang tua adalah kesulitan mencari makanan yang terjamin kesehatannya. Sayuran yang di beli di supermarket belum tentu terjamin kesehatannya meskipun ada label organik di kemasannya. Sehingga orang tua sering khawatir dengan kesehatan anaknya. Atau malah tidak memperhatikan kualitas makanan yang dibeli karena sulit mencari makanan yang aman di konsumsi anak-anak.

Makanan yang kandungan gizinya masih terjaga adalah makanan yang bahan makanannya di budidayakan dengan cara yang aman, misalnya tidak menggunakan pupuk dan pestisida kimia anorganik. Penggunaan bahan-bahan tersebut selain mengurangi kandungan gizi juga berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Padahal sebagian besar petani kita saat ini menggunakan bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Lalu bagaimana caranya mendapatkan makanan sehat dan bergizi bagi anak-anak?

Agar kita yakin bahan makanan yang kita dapatkan aman bagi anak sebenarnya kita bisa membudidayakannya sendiri di rumah. Kita bisa memanfaatkan sisa ruang kosong di rumah untuk bercocok tanam. Sisakan waktu 15 sampai 30 menit tiap hari untuk membudidayakan dan merawat tanaman. Atau orang tua bisa mengajak anak-anak untuk merawat tanaman sehingga orang tua tetap bisa bekerja. Dengan demikian anak-anak juga memiliki pengetahuan tentang pangan sehat.

Ketika pertama kali kita membudidayakan tanaman, biarkanlah tanaman tumbuh apa adanya jangan langsung khawatir dengan pertumbuhan yang tidak sempurna. Yang terpenting kita bisa memanen bahan makanan yang sehat dan bergizi. Utamakan kualitas gizi bahan makanan bukan ukuran fisiknya, karena belum tentu sayuran yang besar bergizi lebih tinggi. Kita juga bisa memanfaatkan barang-barang bekas yang tidak berguna untuk bercocok tanam, seperti kaleng bekas yang dapat digunakan sebagai pot untuk tanaman. Yuk kita hasilkan makanan sehat untuk anak-anak dari rumah :)

San