Kamis, 26 Juli 2012

Yuk Menghitung Puasa dengan Berkebun !

Sumber http://bit.ly/PB14oR

Biasanya anak-anak suka menanyakan kepada orang tua “Masih berapa hari lagi puasanya ma?" atau “Kapan sih lebarannya pa?" Sebagai orang tua kita harus memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa  puasa itu tidak hanya dihitung harinya tetapi yang terpenting adalah ikhlas menjalankannya. Namun kita harus bisa menyampaikan kepada anak-anak dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh anak-anak kita.

Cara yang bisa dipakai untuk menyampaikan “pesan berpuasa” kepada anak-anak adalah dengan cara yang kreatif dan menarik bagi anak-anak. Salah satu caranya adalah dengan berkebun. Untuk bisa memanen buah atau sayur diperlukan waktu yang relatif lama. Pilih jenis tanaman yang lama panenannya sama dengan lama bulan puasa. Semisal sawi, kangkung, bayam, dan tanaman daun lainnya, tanaman tersebut rata-rata umur panennya adalah satu bulan. Sehingga ketika memanen tanaman sama momennya dengan perayaan lebaran. Melalui tanaman mereka bisa menghitung hari berpuasa, dari awal tanam sampai panen.

Dari kegiatan berkebun tersebut, anak-anak di beritahu tentang hakikat puasa yang tidak hanya menahan haus dan lapar. Anak-anak diajarkan tentang disiplin, menyiram tanaman setiap hari, sepertii halnya disiplin berbuka dan bangun sahur pada dini hari. Mereka juga diajarkan untuk ikhlas, di ibaratkan sebuah tanaman yang di beri kotoran (pupuk) tetapi  malah tumbuh dan berkembang baik, bagaimana dengan manusia? Mereka juga diajarkan untuk bersabar menjaga tanamannya agar bisa dipanen seperti halnya menjaga puasa agar bisa merayakan lebaran. Dan masih banyak lagi nilai-nilai kebaikan yang dapat diambil dari sebuah tanaman.

Nah mumpung masih minggu-minggu awal bulan puasa yuk ajak anak-anak berkebun. Ajari mereka tentang nilai-nilai kebaikan dan mencintai lingkungan. Berpuasa sambil berkebun pasti menyenangkan. Jangan lupa memberi hadiah kesukaan mereka jika berhasil menjalankan puasa dan memanen tanamannya.

San

Minggu, 22 Juli 2012

Berkebun Bisa Mencerdaskan Anak

Sumber http://bit.ly/NJv167
Ternyata berkebun bisa mencerdaskan anak-anak. Menurut penelitian Christopher Lowry, asisten profesor fisiologi integratif di University of Colorado, Boulder, Norwegia, di dalam tanah terdapat bakteri Mycobacterium vaccae yang dapat meningkatkan pelepasan dan metabolisme hormon serotonin di bagian otak.  Bakteri ini bukan merupakan bateri yang tidak berbahaya. Serotonin berfungsi mengontrol kegiatan fisik tubuh dan suasana hati. Ketika suasana hati anak ceria maka dengan mudah kita dapat memberikan ilmu kepada anak-anak dengan mudah. Mereka dapat menyerap pelajaran dengan mudah pula.

Orang tua tidak perlu khawatir lagi jika anak-anak bermain di alam bebas, tetap perlu diawasi tetapi tidak perlu dilarang. Bermain di alam banyak memang manfaatnya seperti menghirup udara segar dan terkena sinar matahari langsung dapat memperlancar peredaran darah. Dengan mengajari anak berkebun selain mendapatkan manfaat langsung udara segar dan sinar matahari, mereka juga mendapatkan manfaat dengan adanya bakteri Mycobacterium vaccae tersebut. Dengan berkebun dapat meningkatkan kedisiplinan anak, meningkatkan kemampuan psikis dan fisik anak. Sehingga manfaat berkebun bisa disamakan dengan berolahraga.

Saat ini telah banyak sekolah dengan konsep sekolah alam, memberikan pelajaran kepada anak-anak dengan memanfaatkan suasana hati yang ceria. Anak-anak lebih mudah memahami pelajaran dengan bermain di alam terbuka. Mereka lebih sehat dan cerdas.